ASPIRASI MOESLIM

Kemerdekaan indentik dengan kemuliaan. Lebih baik mati memperjuangkan kemerdekaan daripada hidup terkekang tanpa kebebasan. Hidup tanpa kemerdekaan laksana burung dalam sangkar.

Hal ini disadari oleh bangsa Indonesia pada zaman dahulu kala. Selama 350 tahun bangsa Indonesia dijajah bangsa asing. Selama itu pula bangsa Indonesia hidup menderita & sengsara. Maka untuk mendappatkan kemuliaan hidup, tiada jalan lain kecuali bangkit & berjuang melawan kolonial. Dengan pekikan “ Takbir” Allohu Akbar dan semboyan “ merdeka atau Mati” bangsa kita bangkit mengangkat senjata mengusir penjajah

Sekarang ini Indonesia sudah berusia 70 tahun. Sebuah rentan waktu yang cukup panjang bila diukur dengan usia manusia. Pada usia ini, biasanya manusia sudah cukup matang, dewasa, bujaksana, tinggal memetic buah manisnya perjuangan.

Sejatinya bangsa Indonesia pun sudah dapat bediri penuh wibawa, masyrakatnya hidup aman, makmur & sentosa, tapi apa dikata, sekarang ini bangsa Indonesia justru mengalami keterpurukan hingga titik nadir. Tak ubahnya seperti orang tua uzur dimakan usia dan menderita berbagai penyakit.

Perlu dipahami bahwa kemerdekaan buka klimaks perjuangan. Tapi kemerdeaan merupakan gerbang menuju cita – cita ideal, yakni hidup mulia.