Powered by Blogger.

SURAT UNTUK PRESIDEN




Nasihat sayyidina ali kepada para pemimpin:



“ ketahuilah wahai malik bahwa aku telah menganggkatmu menjadi seorang gubernur dari sebuah negri yang dalam sejarahnya berpengalam dengan pemerintahan- pemerintahn yang benar maupun tidak benar. Sesungguhnya orang- orang akan melihat segala urusanmu,sebagaimana engkau melihat urusan para pemimpin sebelummu. Rakyat akan mengawasi mu dengan matanya yg tajam, sebagimana kamu menyoroti pemerintahan sebelumnya juga dengan pandangan yg tajam.


Mereka akan bicara tentangmu, seabgaimana kau bica tentang meraka. Sesungguhnya rakyat akan berkata baik- baik tentang mereka yg berbuat baik pada mereka. Mereka akan mengenang semua bukti dari tindakanmu. Karenanya,harta karun terbesar akan kau peroleh jika kau dapat menghimpun harta karun dari perbuatanmu- perbuatan baikmu. Jagalah keinginan – keinginanmu agar selalu dibawah kendali dan jauhkan dirimu dari hal- hal yang terlarang. Dengan sikap yang waspada itu, kau akan mampu membuat keputusan diantra sesuatu yang baik atau yang tidak baik untuk rakyatmu.


Kembangkanlah sifat kasih dan cintailah rakyatmu dengan lemah lembut. Jdikanlah itu sebagi sumber kebijakan dan berkah bagi mereka. Jangan bersikap kasr dan jangan mengambil sesuatu yang menjadi milik dan hak mereka. Sesungguhnya manusia ada dua jenis, yakni orang- orang yang merupakan saudara seagama denganmu dan orang- orang sepertimu. Mereka adalah makhluk- makluk yang lemah , bahkan sering melakukan kesalahan. Bagaimana pun berikanlah ampun dan maafmu sebagaimana engkau menginginkan ampunan dan maaf dari Nya. Sesunguhnya engkau berada diatas mereka dan urusan mereka ada di pundakmu. Sedangkan Allah berada diatas orang yang mengangkatmu. Allah berada diatas oaring yang mengangkatmu. Allah telah menyerahkan urusan mereka kepada mu dan menguji dirimu dengan urusan mereka.


Janganlah engkau persiapkan dirimu untuk memerangi Allah,karena engkau tidak mungkin mampu menolak Azab-Nya dan tidak mungkin dirimu akan meninggalkan ampunan dan rahmatNya, janganlah pernah menyesal atas ampunan yang kau berikan . begitu juga janganlah gembira dengan sebuah hukuman. Janganlah pula tergesa- gesa memutuskan atau melakukan semata karena emosi. Sementara engkau sebenarnya dapat memperoleh jalan keluar. Jangan katakana:” aku ini telah diangkat menjadi pemimpin maka aku bisa memerintahkan dan harus ditaati.” Karena hal itu akanmerusak hatimu sendiri,melemahkan keyakinanmu pada agama dan menciptakn kekacauan dalam negrimu. Bila kau mersa bahagia dengan kekuasaanmu atau malah mersakan semacam gejala rasa bangga dan ketakaburan, makan pandanglah kekuasaan dengan keagungan pemerintahan Allah semata, yang kamu saa sekali kuasai.hal itu akan meredakan ambisimu,mengekang kesewenang wenangan dan mengembalikan pemikiranmu yang terlalu jauh. Jangan sampai engkau melawan Allah dalam keagunganNya dan menyerupaiNya dalam keperskasaanNya. Sesunguguhnya Allah akan merendahkan setiap orang yang angkuh dan menghinakan setiap orang yang sombong.


Senantiasa belajarlah segala sesuatu hal pada mereka yang memiliki pengalaman yang matang dan penuh kebijakan. Seringlah bertanya pada mereka tentang hal- hal kenegaraan sehingga engkau dapat mempertahankan kebaikan dan perdamaian yang oleh para pendahulumu sudah pernah ditegakan. Tajamkanlah matamu pada orang- orang yang sejak dulu atau sekonyong- sekonyong dekat denganmu, yang akan cenderung menggunakan posisinya untuk mengambil atau mengorupsi milik dan hak orang lain. Tekanlah sedalam-dalamnya kecerendungan seperti itu. Buatlah peraturan- peraturan dibawah kendalimu yangtidak member kesesmpatan sekecil apapun pada kerabatmu. Hal itu akan mencegah mereka melakukan kekerasan pada hak orang lain dan menghindarkanku dari kehinaan dihadapan Allah dan manusia umumnya.”

0 comments:

Post a Comment